1 SYARAT TUMBUH UBI JALAR
a)
Ketinggian tempat (Elevasi): 250-700 mdpl
(diatas permukaan laut)
·
Elevasi <300 mdpl dan suhu yang tinggi:
tanaman rentan terhadap serangan hama; hama lanas (Cylas formicarius) dan
penggerek batang.
·
Elevasi >700 mdpl dan suhu yang rendah:
pertumbuhan ubi relatif lambat, ubi cenderung kecil dan usia panen ubi panjang.
b)
Suhu antara 21C sampai 30C
·
Suhu <21 C: pertumbuhan tanaman relatif
lambat
·
Suhu >30 C: kondisi yang cocok untuk
berkembangbiaknya hama
c)
) nah gembur, yaitu tanah lempung berpasir
dengan banyak kandungan bahan organik. Tanah yang gembur dapat memberi ruang
ubi berkembang.
d)
pH tanah antara 5.5 sampai 7.5
·
pH <5,5 : tanah terlalu asam, penyerapan
unsur hara tidak maksimal.
·
pH >7,5: tanah kondusif terhadap zat-zat yang
merugikan tanaman, namun di Indonesia kasus tanah basa jarang terjadi
Kapur
karbonat & kompos dapat digunakan untuk menetralkan tanah (pH=7.0).
PH
|
kapur
karbonat
![]() |
Keterangan
|
4.0
|
1690
|
Kapur dolomit dapat bereaksi dengan unsur N dan P
yang dapat cepat menguap dan sulit terlarut sehingga penggunaan kapur
dolomite sebaiknya diberikan selang 2 minggu dengan pupuk yang mengandung
unsur N dan P
|
4.5
|
1500
|
|
5.0
|
1130
|
|
5.5
|
750
|
|
6.0
|
380
|
|
6.5
|
100
|
2 TATA
LAKSANA PENANAMAN UBI JALAR
1.
Pengolahan tanah
a)
Pengolahan tanah dilakukan dengan membajak tanah
sedalam 20 cm, kemudian tanah dibiarkan selama 1 minggu dengan tujuan untuk
memperbaiki sirkulasi udara dalam tanah
yang diharapkan bisa menunjang pertumbuhan organisme tanah yang
menguntungkan.
2.
Pembuatan guludan dan ukurannya
a)
Pembuatan guludan standar
Ukuran guludan: panjang
1-2 m, tinggi 30-40 cm, lebar bawah 60-70 cm
Jarak antar guludan (jarak as) 90-100 cm, kemalir 25 cm
Pemupukan Phonska/NPK sebanyak 100 kg/ha dilakukan setelah pembuatan
guludan sebelum tanam atau bersamaan tanam
b)
Dilakukan pembatasan panjang guludan guna
mempermudah saat pengairan guludan, selain itu sirkulkasi udara dapat
berlangsung dengan baik dan lancar. Biasanya ditemukan ubi berukuran besar di
ujung guludan, sehingga pembatasan panjang dapat meningkatkan hasil panen
karena semakin banyak ujung guludan.
Keterangan: a = 30-40 cm, b = 60-70 cm, c = 90-100 cm, d = 25 cm, e = 1-2
m
3.
Ukuran
stek bibit
a)
Stek berasal dari pembibitan, atau berasal dari
F1, F2, dan F3.
b)
Pengambilan stek dengan panjang 20-25 cm, dengan
jumlah ruas 5-7 ruas.
c)
Stek harus bebas dari hama dan penyakit.
4.
Penanaman
stek/ bibit
Tanam pangkal stek dengan posisi berdiri dimana dua mata tunas masuk
kedalam tanah guna ubi yang dihasilkan mencapai ukuran yang maksimal. Jarak
antar stek adalah 20-25 cm.
5.
Penjugaran (Menurunkan tanah guludan)
Setelah umur 25-30 hst (hari
setelah tanam) tanah dijugar hingga lebar guludan hanya 15-20 cm dan
dijemur/dikering anginkan selama 10-14 hari. Manfaat penjugaran adalah:
a)
Meremahkan/menggemburkan tanah yang keras
sehingga nantinya cukup memberikan ruang untuk pertumbuhan akar dan bakal ubi.
b)
Sebagai sarana untuk pemberian pupuk.
c)
Sinar matahari yang hangat merangsang
pertumbuhan bakal ubi.
d)
Sudah sekaligus dilakukan penyiangan
6.
Pemupukan
a)
Pemupukan melalui perakaran
·
Pemupukan Dasar
Pemupukan yang dilakukan bersamaan dengan waktu tanam, dengan tujuan
untuk mempercepat pertumbuhan batang & perakaran.
Urea: 14 kg/ha, SP36: 18 kg/ha, KCl: 10 kg/ha
·
Pemupukan Susulan
Pemupukan dilakukan setelah 10-14 hari sesudah penjugaran pada samping
kiri dan kanan guludan yang sudah dijugar.
Dosis pupuk:
Urea: 80 kg/ha (musim hujan 50 kg/ha), SP36: 100 kg/ha, dan KCl: 100
kg/ha
ATAU
NPK: 100 kg/ha dan KCl: 100 kg/ha
“Dosis di atas bisa disesuaikan dengan kondisi lahan penanaman”
b)
Pemupukan melaui daun
Pemupukan ini memanfaatkan proses fotosintesis (pagi sebelum pukul 9)
dengan disemprotkan ke daun yang dilakukan saat tanaman sudah memasuki fase
pertumbuhan generatif yang dicirikan oleh adanya bunga (>2 bulan).
7.
Penutupan Tanah
(Pembumbunan)
a)
Setelah pupuk ditebarkan di daerah perakaran
lalu tanah ditutup kembali
b)
Pekerjaan ini merupakan sekaligus pembersihan
gulma
c)
Perlu dilakukan penyiraman agar kondisi tanah
tidak kering dan penyerapan pupuk dapat optimal.
8.
Pengebatan
a)
Pengebatan dilakukan guna memutuskan akar-akar
(bakal ubi pengganggu) yang tumbuh dari ruas-ruas yang menjalar.
b)
Hindari pembalikan batang karena batang akan
rusak, lakukan hanya mengangkat batang saja sampai akar pengganggu putus dan
kambalikan sejajar dengan arah guludan.
c)
Musim penghujan dillakukan 3-4 kali
d)
Musim kemarau dilakukan 2-3 kali
9.
Pengairan
a)
Usia 15
hari pertama usahakan kondisi tanah terus lembab.
b)
Usia 1-3
bulan lakukan penyiraman setiap 15 hari sekali.
c)
Usia di
atas 3 bulan lakukan penyiraman setiap 20 hari sekali.
d)
Cat: Bila
hujan terjadi pada siang/terik matahari (terutama pada usia tanaman di atas 2
bulan) segera lakukan penyiraman 2/3 tinggi guludan agar kondisi tanah kembali
stabil. Hal ini berguna untuk menghilangkan efek hangat ditengah guludan
(berpotensi terjadi serangan hama lanas) akibat adanya tekanan air (hujan) dari
atas sedangkan dari bawah menguap hawa panas.
e)
Setelah melakukan pemupukan (usia tanaman 1,5
bulan) hindari penyiraman dengan cara disiram, usahakan penyiraman dengan
perendaman, selain itu hindari penyiraman saat udara masih hangat (lakukan
penyiraman menjelang malam & pagi sebelum pkl 09.00 WIB).
10.
Pengendalian Hama dan Penyakit
a)
Hama yang sering menyerang adalah hama boleng/lanas
(Cylas formicarius) dan penggerek batang. Penanganannya bisa dilakukan dengan
menangkap hama lanas jantan menggunakan perangkap feromon seks lanas betina
pada usia tanaman sudah berumbi (2 bulan).
b)
Pengendalian terpadu:
Penggunaan stek dari tanaman induk yang sehat, Perlakuan pencelupan stek
ke dalam larutan insektisida karbofuran dengan dosis sesuai anjuran selama 10
menit, pengairan yang cukup dan teratur, pembumbunan, penangkapan serangga
dewasa jantan dengan seks feromon, panen tepat waktu, perotasian tanaman, dan
terus mengusahakan agar kondisi tanaman sehat.
c)
Lakukan penyemprotan dengan pestisida yang ramah
lingkungan serta sesuai dosis yang dianjurkan, apabila terdapat serangan hama
atau penyakit.
Catatan: Utamakan
pestisida nabati
d)
Penyemprotan dilakukan pagi (pukul 06.00-09.00)
atau sore (pukul 16.00-18.00).
11.
Pemanenan
a)
Pemanenan dilakukan pada usia tanaman maksimal
agar hasil yang didapat memuaskan karena pada usia pematangan terdapat
penambahan bobot.
b)
Catatan: Usia
panen ubi pada umumnya adalah 4,5 – 6,0 bulan.
c)
Potensi hasil panen = 20 s.d. 25 ton/ha